Selasa, 20 Maret 2012

IBD dan kesusastraan


KONSEP ILMU BUDAYA DASAR dan KESUSASTRAAN
Kesusastraan
Kesusastraan dalam bahasa sansekerta ditulis shastra merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta sastra, yang  berarti “teks yang mengandung  instruksi” atau pedoman, dari kata dasar  sas yang berarti instruksi atau ajaran. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk menunjuk kepada kesusastraan atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Menurut saya, hubungan ilmu budaya dasar dengan kesusastraan mengandung unsur-unsur bahasa karena sastra merupakan bahasa yang memiliki kemampuan untuk menampung kegiatan manusia.
Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk .
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.

Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,
budaya daerah dan budaya nasional

Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi

Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
Istilah prosa banyak pandanannya kadang-kadang disebut naratif fiction, prose fictic, atau hanya fiction saja dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diartikan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan , peristiwa dan alur yang diciptakan oleh daya halusinasi yang digunakan pada novel , roman dan cerita pendek.
Prosa adalah karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas , yang tidak terikat rima dan irama.
Ada tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra , ialah ilmu sastra , karya sastra dan teori sastra.
Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang bersangkutan dengan seni sastra , ilmu sastra sebagai salah satu sapek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut :
-          Teori sastra yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum , prinsip dasar sastra.
-          Sejarah sastra yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak timbul hingga berkembang yang terbaru
-          Kritik sastra yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan nama telaah sastra.
-          Filologi yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai , sikap hidup dan sebagainya darri masyarakat yang memiliki karya sastra.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya , Negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
Ø  Kenyataan bahwa bangsa Indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaan
Ø  Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negative berupa terjadinya perubahan dan pergeseran system nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya
Ø  Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi manusia , menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya sehingga manusia bingung sendiri dengan  kemajuan yang telah diciptakannya.

manusia dan kasih sayang


Manusia dan kasih sayang
Pada dasarnya  setiap manusia membutuhkan kasih dan sayang karena dengan rasa sayang yang setiap manusia berikan memberikan dorongan positif untuk setiap individu. Bahkan banyak dalam kisah nyata membuktikan seorang yang meiliki sakit parah dapat terobati dengan kasih sayang yang diberikan oleh orang-orang disekitarnya.
Contoh kasih sayang yang paling tulus adalah rasa sayang dari orang tua terhadap anaknya . siapa yang menyayangi kita dengan tulus tanpa memandang materi dan selalu setia disamping kita meskipun kita selalu mengecekan perasaanya mereka adalah ibu dan bapak kita.
Kita juga harus memberikan kasih sayang yang lebih terhadap anak-anak yatim piatu, dan kita harus bersyukur karena kita jauh lebih beruntung daripada mereka. Bahkan keutamaan mengasihi anak yatim sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW.
Oleh karena itu rasa kasih sayang harus diterapkan kepada siapa saja , tanpa mengenal siapa orangnya . kita harus mengutamakan mereka-mereka yang lebih membutuhkan , semampu dan sekuat kita untuk mengasihi mereka semua.
Kasih sayang dapat kita rasakan dimana saat kita merasakan tidak ada seorangpun  yang memandang keberadaan kita namun tetap masih ada yang menemani kita.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih , cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Jangan samakan rasa cinta dengan nafsu. Perbedaan antara cinta dan nafsu adalah:
a.       Cinta bersifat manusiawi
b.      Cinta bersifat rohaniyah sedangkan nafsu berarti jasmaniah
c.       Cinta menunjukan perilaku member , sedangkan nafsu cenderung menuntut
Cinta selalu memberikan pengasuhan seperti pada contoh diatas rasa sayang ibu kepada anaknya. Selalu bertanggung jawab adalah tindakan yang benar-benar berdasarkan atas sukarela. Berusaha memberikan perhatian  yang istimewa  merupakan suatu perbuatan  yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain agar mau terbuka dengan sesame.
Kasih sayang mengajarkan banyak hal terhdap setiap manusia , kasih sayang memberikan kepekaan terhadap kita semua untuk berbagi kasih sayang terhadap sesama, kasih sayng yang mampu merubah banyak individu yang umumnya perubahan terjadi kearah yang lebih baik .

Selasa, 13 Maret 2012

pengertian dan tujuan IBD


PENGERTIAN DAN TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
1. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Sebelum kita membahas lebih jauh apa itu “ilmu budaya dasar”, untuk lebih memahaminya kita akan membahas apa itu “ilmu”, dimana terdapat beberapa pendapat dari pakar-pakar ilmu pengetahuan. Secara bahasa Ilmu berasal dari bahasa arab ‘alima, ya’lamu, ‘ilman, dengan wazan fa’ila, yaf’alu, yang berarti : mengerti, memahami benar-benar. yaf’alu, yang berarti : mengerti, memahami benar-benar.
Sedangkan secara istilah ada banyak pendapat seperti :
1.      M. Hatta menjelaskan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan
2.      Ashley pearson, guru besar antropologi di Rutgers University mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu system yang berasal dari satu pengamatan , studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
3.      Harsojo , guru besar UNPAD menjelaskan ilmu adalah :
a.       Akumulasi pengetahuan yang sistematis
b.      Suatu pendekatan metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris , yaitu dunia yang terkait oleh factor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indra manusia.
c.       Suatu cara menganalisa yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan sesuatu proposisi dalam bentuk : “jika…., maka ….”.

Selanjutnya kita akan membahas apa itu “budaya” , definisi budaya sendiri adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris the Humanities. Adapun istilah humanities  berasal dari bahsa latin humnus yang artinya manusia ,berbudaya dan halus.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut dengan istilah the humanities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk betbudaya ( homo humanus ), sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
  1. Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
  2. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
  3. Sebagai jembatan orang-orang yang member saran dan kritik yang berbeda kemampuannya lebih mampu berdialog dengan lancar dalam berkomunikasi
  4. Sebagai calon pemimpin Negara dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku
  5. Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
Dengan ringkas dapat disebutkan bahwa tujuan IBD secara umum adalah :
Membentuk dan mengembangkan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala yang berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas.

(sumber internet)

manusia dan kebudayaan


MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang sangat erat dan tidak terpisahkan karena dimana ada kehidupan manusia pasti kehidupan itu akan sesuai dengan kebudayaan yang berada didaerahnya.
Manusia merupakan makhluk social dan mengadakan kebiasaan-kebiasaan dengan komunitasnya yang terus dikembangkan secara turun menurun sehingga kebiasaan itu menjadi suatu warisan. Setiap manusia memiliki komunitas tersendiri disekitarnya sehingga manusia memiliki budaya yang berbeda antara yang satu dengan yang lain.
Kita dapat amati setiap dibelahan dunia manapun memiliki kebudayaan yang beragam , perbedaan dari kebudayaan tersebut meliputi factor lingkungan, factor alam dan manusia itu sendiri dan berbagai factor lainnya yang menyebabkan keberagaman budaya.
KRITERIA MANUSIA
Ciri-ciri Fisik
Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di muka bumi. Pembelajaran biologi manusia kadang juga diperluas ke aspek psikologis serta ragawinya, tetapi biasanya tidak ke kerohanian atau keagamaan. Secara biologi, manusia diartikan sebagai hominid dari spesies homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens ini adalah homo sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus homo. Manusia menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan adanya kedua kaki untuk menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek menggunakan jari jempol (ibu jari).
Rata-rata tinggi badan perempuan dewasa Amerika adalah 162 cm (64 inci) dan rata-rata berat 62 kg (137 pound). Pria umumnya lebih besar: 175 cm (69 inci) dan 78 kilogram (172 pound). Tentu saja angka tersebut hanya rata rata, bentuk fisik manusia sangat bervariasi, tergantung pada faktor tempat dan sejarah. Meskipun ukuran tubuh umumnya dipengaruhi faktor keturunan, factor lingkungan dan kebudayaan juga dapat memengaruhinya, seperti gizi .
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi rohani, biologis dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (dalam bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanva, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua..
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
Anak manusia lahir setelah sembilan bulan dalam masa kandungan, dengan berat pada umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan 50-60 centimeter (20-24 inci) tingginya. Tak berdaya saat kelahiran, mereka terus bertumbuh selama beberapa tahun, umumnya mencapai kematangan seksual pada sekitar umur 12-15 tahun. Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama beberapa tahun setelah ini, biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada umur sekitar 18 tahun.

Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam hingga putih kemerahan. Secara umum, orang dengan nenek moyang yang berasal dari daerah yang terik mempunyai kulit lebih hitam dibandingkan dengan orang yang bernenek-moyang dari daerah yang hanya mendapat sedikit sinar matahari  (Namun, hal ini tentu saja bukan patokan mutlak, ada orang yang mempunyai nenek moyang yang berasal dari daerah terik dan kurang terik; dan orang-orang tersebut dapat memiliki warna kulit berbeda dalam lingkup spektrumnya.) Rata-rata, wanita memiliki kulit yang sedikit lebih terang daripada pria.
Manusia dapat tetap eksis dan berkembang sampai sekarang. Keberhasilan mereka disebabkan oleh daya intelektualnya yang tinggi, tetapi mereka juga mempunyai kekurangan fisik. Manusia cenderung menderita obesitas lebih dari primata lainnya. Hal ini sebagian besar disebabkan karena manusia mampu memproduksi lemak tubuh lebih banyak daripada keluarga primata lain. Karena manusia merupakan bipedal semata (hanya wajar menggunakan dua kaki untuk berjalan), daerah pinggul dan tulang punggung juga cenderung menjadi rapuh, menyebabkan kesulitan dalam bergerak pada usia lanjut. Juga, manusia perempuan menderita kerumitan melahirkan anak yang relatif (kesakitan karena melahirkan hingga 24 jam tidaklah umum). Sebelum abad ke-20, melahirkan merupakan siksaan berbahaya bagi beberapa wanita, dan masih terjadi di beberapa lokasi terpencil atau daerah yang tak berkembang di dunia saat ini.

Ciri-ciri Mental
Banyak manusia menganggap dirinya organisme terpintar dalam kerajaan hewan, meski ada perdebatan apakah cetaceans seperti lumba-lumba dapat saja mempunyai intelektual sebanding. Tentunya, manusia adalah satu-satunya hewan yang terbukti berteknologi tinggi. Manusia memiliki perbandingan massa otak dengan tubuh terbesar di antara semua hewan besar lumba-lumba memiliki yang kedua terbesar hiu memiliki yang terbesar untuk ikan dan gurita memiliki yang tertinggi untuk invertebrata. Meski bukanlah pengukuran mutlak (sebab massa otak minimum penting untuk fungsi "berumahtangga" tertentu), perbandingan massa otak dengan tubuh memang memberikan petunjuk baik dari intelektual relatif.
Kemampuan manusia untuk mengenali bayangannya dalam cermin, merupakan salah satu hal yang jarang ditemui dalam kerajaan hewan. Manusia adalah satu dari empat spesies yang lulus tes cermin untuk pengenalan pantulan diri - yang lainnya adalah simpanse, orang utan dan lumba-lumba Pengujian membuktikan bahwa sebuah simpanse yang sudah bertumbuh sempurna memiliki kemampuan yang hampir sama dengan seorang anak manusia berumur empat tahun untuk mengenali bayangannya di cermin.
Pengenalan pola mengenali susunan gambar dan warna serta meneladani sifat) merupakan bukti lain bahwa manusia mempunyai mental yang baik.
Kemampuan mental manusia dan kepandaiannya, membuat mereka, menurut pascal, makhluk tersedih di antara semua hewan. Kemampuan memiliki perasaan, seperti kesedihan atau kebahagiaan, membedakan mereka dari organisme lain, walaupun pernyataan ini sukar dibuktikan menggunakan tes hewan. Keberadaan manusia, menurut sebagian besar ahli filsafat, membentuk dirinya sebagai sumber kebahagiaan.
Masyarakat
Meskipun banyak spesies berprinsip sosial, membentuk kelompok berdasarkan ikatan / pertalian genetik, perlindungan-diri, atau membagi pengumpulan makanan dan penyalurannya, manusia dibedakan dengan rupa-rupa dan kemajemukan dari adat kebiasaan yang mereka bentuk entah untuk kelangsungan hidup individu atau kelompok dan untuk pengabadian dan perkembangan teknologi, pengetahuan, serta kepercayaan. Identitas kelompok, penerimaan dan dukungan dapat mendesak pengaruh kuat pada tingkah laku individu, tetapi manusia juga unik dalam kemampuannya untuk membentuk dan beradaptasi ke kelompok baru.
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan interaksi antar manusia.

Kebudayaan dan peradaban

Sebuah peradaban adalah sebuah masyarakat yang telah mencapai tingkat kerumitan tertentu, umumnya termasuk perkotaan dan pemerintahan berlembaga, agama, iptek, sastra serta filsafat. Perkotaan paling awal di dunia ditemukan di dekat rute perdagangan penting kira-kira 10.000 tahun lalu (Yeriko, Çatalhöyük). Kebudayaan manusia dan ekspresi seni mendahului peradaban dan dapat dilacak sampai ke palaeolithik (lukisan goa, arca Venus, tembikar / pecah belah dari tanah). Kemajuan pertanian memungkinkan transisi dari masyarakat pemburu dan pengumpul atau nomadik menjadi perkampungan menetap sejak Milenium ke-9 SM. Penjinakan hewan menjadi bagian penting dari kebudayaan manusia (anjing, domba, kambing, lembu). Dalam masa sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang bahkan lebih pesat
Manusia Indonesia dan Kebudayaan

Manusia Indonesia dalam hal kebudayaan saat ini mengalami berbagai rintangan dan halangan untuk menerima serbuan kebudayaan asing yang masuk lewat Globalisasi (perluasan cara-cara sosial melalui antar benua).

Dalam hal ini teknlogi informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonedia turut merobah cara kebudayaan Indonesia tersebut baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke Barat-baratan (westernisasi).
Hal tersebut terlihat dengan seringnya remaja/i Indonesia keluar-masuk pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya berikut dengan berbagai perilaku menyimpang yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan metropolitan.

Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk kategori pelacuran dan ‘western’ lainnya tak lepas dari ketidak mampuan manusia Indonesia dalam beradaptasi sehingga masih bersikap ‘conform’ dan ‘latah’ terhadap kebudayaan asing yang melenyapkan inovasi dalam beradaptasi dengan budaya asing sehingga melahirkan bentuk akulturasi. Bila dikaji dengan teliti hal tersebut mungkin dikarenakan ciri-ciri manusia Indonesia lama yang masih melekat seperti percaya mitos dan mistik, sikap suka berpura-pura, percaya takhyul yang dimodifikasi, konsumerisme, suka meniru, rendahnya etos kerja dan lain sebagainya bisa jadi mengakibatkan terhambatnya akulturasi (percampuran dua/lebih kebudayaan yang dalam percampurannya masing-masing unsurnya lebih tampak). Sikap etnosentrime (kecenderungan setiap kelompok untuk percaya begitu saja akan keunggulan/superioritas kebudayaannya sendiri dan sikap senosentrisme (sikap yang lebih menyenangi pandangan/produk asing) merupakan hal selanjutnya yang dapat menghambat terwujudnya kebudayaan nasional untuk kemajuan bangsa dan negara.


Sepertinya, sudah saatnya manusia Indonesia berikut dengan berbagai kebudayaan daerahnya yang ada melakukan suatu bentuk adaptasi yang sifatnya inovasi/pembaruan dengan budaya Barat/asing seperti dalam hal kesenian dimana instrumen musik tradisional dipadukan dengan instrumen modern (alat-alat band dengan teknologi komputernya) maupun perawatan berbagai benda kebudayaan dengan teknologi asing yang ada sehingga akulturasi dapat diwujudkan.
Selain itu, pengaruh media komunikasi seperti Televisi, radio, Internet sangat besar dampaknya dalam hal cara pandang manusia Indonesia terhadap ras. Sinetron-sinetron maupun film yang ditayangkan di Televisi dan bioskop yang memvisualisasikan dan mensosialisasikan gaya hidup ras Caucasoid (orang Eropah) turut mempengaruhi cara pandang manusia Indonesia terhadap budayanya sehingga tidak timbul kesadaran untuk mempelajari tindakan sosial dan sebaliknya.

Dalam hal ini manusia Indonesia sepertinya lebih mengagung-agungkan/memuja ras Caucasoid berikut dengan gaya hidupnya dan menjadikannya sebagai kelompok acuan (umumnya oleh kaum perempuan) sehingga secara tak langsung mempengaruhi akal dan intelegensi, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku manusia Indonesia sehingga terkendala dalam memajukan kebudayaannya sendiri.
Kedudukan Manusia Terhadap Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan pada dasarnya memiliki  hubungan yang sangant erat kaitannya, karena hampir seluruh kegiatan manusia yang di kerjakaannya setiap saatnya merupakan sebuah kebudayaan yang sangat unik. Berikut ini adalah 4 kedudukan manusia terhadap kebudayaan:

1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan. 

(sumber internet)