Pemahaman Telematika :
1.
Telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik.
2. Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah
besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam
berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan
data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal tersebut
terjadi.
3. Jasa telematika ada yang diselenggarakan
untuk umum (online, internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok
tertentu atau dinas khusus (intranet).
Pada zaman informasi ini, menegaskan bahwa
jarak geografis tidak lagi menjadi faktor penghambat dalam hubungan antara
manusia atau antar lembaga usaha. Berbagai informasi dapat diakses dengan mudah
sekaligus cepat. Setiap perkembangan dapat diikuti dimanapun berada. Istilah
“jarak sudah mati” atau “distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya.
Zaman informasi menyebabkan jagad ini menjadi suatu “dusun semesta” atau “global
village”. Zaman informasi yang sudah berkembang sedemikian rupa seperti
sekarng ini, hanya mungkin dengan adanya dukungan teknologi. Teknologi inilah
yang menyampaikan beragam dan banyak informasi. Teknologi telematika (selama
beberapa dasawarsa ini) telah berkembang sehingga mampu menyampaikan
(mentransfer) sejumlah besar informasi.
Sementara
itu, di Indonesia, perkembangan telematika masih tertinggal apabila dibandingkan
dengan negara lain. Cina misalnya, kini sudah dapat mendahului republik ini
dalam hal aplikasi komputer dan internet, begitupula Singapura, Malaysia, dan
India yang jauh meninggalkan Indonesia. Tampaknya masalah political will
pemerintah yang belum serius, serta belum beresnya aturan fundamental adalah
penyebab kekurangan tersebut. Contoh nyatanya ialah penutupan situs porno dan
situs yang menyajikan film fitnah menyusul dengan disetujuinya Undang-undang
Informasi dan Transaksi Elektronik pada medio 2007 dan awal tahun 2008, oleh
Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo).
Keadaan ini
merupakan realitas objektif yang terjadi di Indonesia sekarang, tidak termasuk
wilayah yang belum tersentuh teknologi telematika, semisal Indonesia Timur yang
masih terbatas pasokan listrik. Amat mungkin, beberapa bagian dari wilayah
tersebut belum mengenal telematika.
Seperti apa
wujud Indonesia di masa depan yang terkait dengan telematika, bergantung pada
kenyataan sekarang. Selanjutnya masa sekarang ini, dibangun oleh hasil dari
perjalanan masa lalu. Untuk yang disebutkan terakhir inilah, makalah ini
dihidangkan. Sebagai usaha membuat tulisan sejarah, yang lebih cocok
dikategorikan sebagai sebuah tulisan rintisan, boleh jadi akan bersifat
subyektif. Dengan demikian, undangan untuk mengembangkan gagasan baru yag lebih
segar (up to date) adalah suatu keniscayaan.
Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan bahwa telematika merupakan teknologi
komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal
balik, dengan sistem digital.
Istilah
telematika merupakan adopsi dari bahasa asing. Kata telematika berasal dari
kata dalam bahasa Prancis, yaitu telematique. Istilah ini pertama
kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon
Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L’informatisation de la
Societe’.
Telematika
menunjuk pada hakikat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang
lahir dari perkembangan dan konvergensi telekominikasi, media, dan informatika.
Dalam Pengantar pada Mata Kuliah Hukum Telematikan Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, dinyatakan bahwa istilah telematika merujuk pada perkembangan
konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula
masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian
dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan digital atau the net.
Menurut
Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia,
disebutkan bahwa teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi
komunikasi, media, dan onformatika. Senada dengan pendapat pemerintah,
telematika diartikan sebagai singkatan dari tele = telekomunikasi, ma =
multimedia, dan tika = informatika. Mengacu kepada penggunaan dikalangan
masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan
atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer),
teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia.
B. Ragam Bentuk Telematika
1. E-goverment
E-goverment
dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di
Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu
Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). E-goverment juga dimaksudkan untuk
peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi
juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan
intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah
memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi
informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi,
data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
2). E-commerce
Prinsip
e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan
dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau
web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi
membuat claim.
3). E-learning
Di Indonesia
sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (distance
lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs. Kenyataan tersebut
dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan
guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan
belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah
tugas, dapat dilakukan.
Perkembangan Telematika Di Indonesia
1. Periode Rintisan
Aneksasi
Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977,
pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan
Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik
serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan
dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis. Mulai
tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun
demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas,
Indonesia tidak cukup mengindahkan perkembangan telematika.
Memasuki
tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun
demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi,
telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi
nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal
di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini
dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat
dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Setahun sebelumnya di Amerika
Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet diluncurkan. Sejak ARPAnet
(Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science Foundation)
digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada pertengahan tahun,
masyarakat mulai memandangnya sebagai internet.
Penggunaan
teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana kirim
pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis
pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat
olehJhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan”
berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983. persis bersamaan dengan berdirinya
internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut,
istilah “unix”, “email”, “PC”, “modem”, “BBS”, “ethernet”, masih merupakan
kata-kata yang sangat langka.
Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia
belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an,
teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik
Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta
dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak
akademisi dan praktisi praktisi IT (Information and Technology).
2. Periode Pengenalan
Periode satu
dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan
masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar
negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak
muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian
disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis
yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang. Internet masuk ke
Indonesia pada tahun 1994. dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web.
Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja
kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah
IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu
INDOnet.
3. Periode
Aplikasi
Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas,
seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi
computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat denganb mudah diperoleh,
bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah.
Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital
di era millennium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat
luas, akan tetapi juga mualai dilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain,
semua itu dapat berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi,
kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang
terus berkembang.
Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa
belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan
telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki
kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan
kualitas hidup.
Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan
lainnya, dapat terealisir. Di lain
pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala di
masyarakat. Walaupun demikian, masih banyak factor lain yang dapat mempengaruhi
perilaku masyarakat tertentu dan factor yang sama dapat berdampak lain pada
lingkungan yang berbeda.
Sumber :http://rappi-kama.blogspot.com/2011/12/makalah-perkembangan-telematika-di.html