Selasa, 09 April 2013

Harga persaingan oligopoli



Harga Persaingan Oligopoli

            Struktur pasar atau industri oligopoli ( oligopoly) adalah pasar (industri) yang terdiri atas hanya sedikit perusahaan(produsen). Setiap perusahaan memiliki kekuatan (cukup) besar untuk mempengaruhi harga pasar. Produk dapat homogen atau terdiferensiasi. Perilaku setiap perusahaan akan mempengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam industri. Dari definisi di atas, kondisi pasar oligopoli mendekati kondisi pasar monopoli.
            Para ekonom pada umumnya hanya berbicara tentang empat bentuk pasar utama : Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli, Persaingan Monopolistik dan Oligopoli. Dalam semua bentuk pasar itu para penjual memperhatikan respon pembeli, tetapi dalam oligopoli para penjual juga memperhatikan respon lawan-lawannya. Di dalam ketiga pasar yang disebut terdahulu, kurva-kurva permintaanya diturunkan dari data tentang konsumen. Tapi dalam oligopoli hal itu belum cukup. Seorang oligopolis memperkirakan permintaan juga tergantung pada reaksi apa yang akan dilakukan lawan-lawannya terhadap perubahan harga yang di ambil. Ini memang sulit di ramalkan, tetapi penting bagi kita untuk bisa membuat kurva permintaannya.

1.  Karakteristik Pasar Oligopoli
Dari definisi di atas kita dapat melihat beberapa unsur penting (karakteristik) pasar oligopoli :
a)    Hanya sedikit perusahaan industri ( few number of firms)
b)   Produknya homogen atau terdiferensiasi ( homogen or differentiated produk)
c)    Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi ( interdependence decisions)
d)   Kompetisi nonharga ( non pricing competition)

a)      Hanya sedikit Perusahaan dalam Industri ( Few Number of Firms)
Secara teoritis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan di dalam pasar, agar dapat di katakan oligopoli. Namun untuk dasar analisis, biasanya jumlah perusahaan di asumsikan kurang dari sepuluh. Dalam kasus tertentu hanya terdapat dua perusahaan (duopoli). Kekuatan perusahaan- perusahaan dalam industri dapat diukur dengan menghitung rasio konsentrasi (concentration ratio). Rasio konsentrasi menghitung berapa persen output dalam pasar oligopoli dikuasai oleh perusahaan-perusahaan yang dominan (empat sampai delapan perusahaan). Jika rasio konsentrasi empat perusahaan ( four firms concentration ratio atau CR4) adalah 60%, berarti 60% output dalam industri dikuasai oleh empat perusahaan terbesar. CR4 yang semakin kecil mencerminkan struktur pasar yang semakin bersaing sempurna. Pasar suatu industri dinyatakan berstruktur oligopolistik apabila CR4 melebihi 40%. Begitu pula untuk jumlah CR lainnya.

b)      Produk Homogen atau Terdiferensiasi (homogen or differntiated product)
Dilihat dari sifat output yang dihasilkan, pasar oligopoli merupakan peralihan antara persaingan sempurna dengan monopoli. Perbedaan sifat output  yang di hasilkan akan mempengaruhi perilaku perusahaan dalam upaya mencapai kondisi optimal ( laba maksimum). Jika dalam pasar persaingan sempurna perusahaan mengatur jumlah output (output strategy)untuk mengatur tingkat harga, dalam pasar monopoli hanya satu perusahaan yang mampu mengendalikan harga dan output, maka dalam pasar persaingan oligopoli bentuk persaingan antarperusahaan adalah persaingan harga (pricing strategy) dan persaingan non harga (non pricing strategy). Contoh pasar oligopoli yang menghasilkan produk diferensiasi adalah industri mobil, rokok, dll. Sedangkan yang mengahasilkan produk homogen adalah industri baja, pipa peralon, seng dan kertas.
Penggolongan ini mempunyai arti penting dalam menganalisis pasar yang oligopolistik. Semakin besar tingkat diferensiasinya, perusahaan makin tidak tergantung pada kegiatan perusahaan-perusahaan lainnya. Berarti oligopoli dengan produk diferensiasi dapat lebih mudah memprediksi reaksi-reaksi dari perusahaan-perusahaan lawan.
Di luar unsur modal, rintangan untuk masuk ke dalam industri oligopoli yang menghasilkan produk homogen lebih sedikit, karena pada industri oligopoli dengan produk diferensiasi sangat berkaitan dengan loyalitas konsumen terhadap produk (merek tertentu).

c)      Pengambilan Keputusan Yang Saling Mempengaruhi (Interdependence Decisions)
Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan mempengaruhi perusahaan lainnya, baik yang sudah ada (existing firms) maupun yang masih di luar industri (potential firms). Karenanya guna menahan perusahaan potensial untuk masuk industri, perusahaan yang sudah ada menempuh strategi menetapkan harga jual terbatas (limiting prices), yang membuat perusahaan menikmati laba super normal di bawah tingkat maksimum.

d)      Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)
Dalam upayanya mencapai kondisi optimal, perusahaan tidak hanya bersaing dalam harga, namun juga non harga (non pricing competition). Bentuk-bentuk kompetisi non harga antara lain adalah pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi, membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek, serta mempengaruhi perilaku konsumen. Keputusan investasi yang akurat diperlukan agar perusahaan dapat berjalan dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Tidak tertutup kemungkinan perusaan melakukan kegiatan intelijen industri untuk memperoleh informasi (mengetahui) keadaan, kekuatan dan kelemahan pesaing nyata maupun potensial. Informasi-informasi ini sangat penting agar perusahaan dapat memprediksi reaksi pesaing terhadap setiap keputusan yang diambil.

2. Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli
Ada dua faktor penting penyebab terbentuknya pasar oligopoli, yaitu :

a.  Efisiensi Skala Besar
Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoli. Teknologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar. Dalam industri mobil, untuk satu jenis mobil, skala efisiensi baru tercapai juka produksi mobil minimal 50.000 sampai 100.000 unit per tahun. Bila perusahaan memproduksi tiga jenis mobil saja, output minimal seluruhnya antara 200.000 – 300.000 unit per tahun. Selanjutnya bila biaya produksi per mobil puluhan juta rupiah, dana yang di butuhkan untuk berproduksi ratusan miliar rupiah per tahun. Jika dihitung dengan biaya investasi awal, maka perusahaan yang ingin memasuki industri mobil harus menyiapkan dana triliunan rupiah.
Keadaan di atas merupakan hambatan untuk masuk (barries to entry) bagi perusahaan-perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit produsen.

b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli, dan persaingan monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena itu dalam industri oligopoli, kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus memiliki kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industri yang persaingannya begitu kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memiliki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.

3. Keseimbangan Oligipolis
Perusahaan yang bergerak dalam pasar oligopoli disebut oligopolis (oligopolist). Sebagai produsen, keseimbangan terjadi bila laba maksimum tercapai. Analisis keseimbangan oligopoli tidak menekankan dimensi waktu, melainkan kompetisi. Perusahaan seimbang atau tidak bukan saja dilihat dari kemampuan mengatur output dan harga, tetapi juga kemampuan memprediksi perilaku pesaing.
Begitu kompleksnya situasi dalam pasar oligopoli, sehingga para ekonom mengembangkan berbagai model untuk menganalisis perilaku oligopolis. Sayangnya, tidak ada satupun model yang dapat diterima secara umum sebagai model terbaik. Dalam bab ini, hanya akan dibahas model keseimbangan yang patah (kinked demand model) dan model kepemimpinan harga (price leadership model).

j     Model Keseimbangan yang Patah (kinked demand model)
Model ini dikembangkan oleh P.M.Sweezy (1939). Dua pemikiran penting yang dilontarkan Sweezy adalah harga dalam pasar oligopoli bersifat kaku (inflexible) dan oligopolis mengambil keputusan berdasarkan sikap (skenario) pesimis (pessimistic way). Permintaan sangat elastis bila harga dinaikkan dan inelastis bila harga diturunkan. Pengaruh ciri yang menonjol dalam motif pasar yang bersifat oligopolistik adalah adanya ketegaran harga (price regidity).

j     Model Kepemimpinan Harga (price leadership model)
Dalam model ini perusahaan yang dominan mengambil inisiatif dalam penentuan harga. Tujuannya adalah untuk meningkatkan laba dengan membentuk kolusi secara implisit (implicit collusion). Dikatakan kolusi karena perusahaan dominan berharap perusahaan lain mengikuti langkah tersebut. Dikatakan implisit karena kolusi tidak berdasarkan perjanjian formal. Produsen dominan memberikan sinyal harga (price signaling), misalnya dengan menggunakan media massa (konferensi pers). Produsen dominan memiliki posisi penentu harga (price setter), perusahaan yang lain sebagai penerima harga (price taker). Seandainya kolusi eksplisit (explicit collusion) diijinkan, produsen membentuk kerjasama formal yang disebut kartel (cartel). Seperti yang dilakukan oleh negara-negara penghasil minyak bumi dalam kartel OPEC. Untuk mencapai hasil maksimal, dua syarat yang harus dipenuhi kartel, yaitu memiliki potensi monopolis (permintaan inelastis) serta memelihara kekuatan dan stabilitas kerjasama (komitmen).

Harga persaingan monopoli



Harga persaingan monopoli

Definisi dan Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistic
                Saat ini iklan –iklan di  televisi, radio, majalah, dan papan reklame semakin semarak. Masing-masing mengangkat keunggulan dari produk barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan-iklan tersebut dapat mempengaruhi bahkan mengubah selera dan penilaian konsumen. Misalkan saja seperti contoh yang di alami oleh konsumen ini, ibu Rani menganggap detergen “Daia” merupakan detergen yang paling ampuh membersihkan noda dan kotoran pada pakaian diantara detergen lainnya. Begitu pula dengan ibu Tina menganggap pasta gigi “Pepsodent” merupakan pasta gigi yang memberikan perlindungan bagi gigi, memutihkan gigi, dan menyegarkan mulut dibanding dengan pasta gigi lain. Hal tersebut merupakan contah dari bentuk pasar persaingan monopolistic. Dengan keunggulan yang dimiliki, setiap produsen dapat menentukan harga dan jumlah barang yang berbeda dengan produsen lain untuk mencapai keuntungan maksimum.
Dari penjelasan  diatas maka dapat disimpulkan bahwa pasar persaingan monopolistic adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menjual produk yang hampir sama tetapi dengan berbagi macam variasi atau berbeda corak (differentiated product). Pasar persaingan monopolistic merupakan pasar yang memiliki ciri-ciri persaingan sempurna dan monopoli. Pasar persaingan monopolistic memang hampir sama dengan pasar persaingan msempurna. Namun, dalam pasar persaingan sempurna hanya terdapat produk yang homogen, sedangkan pada pasar persaingan monopolistik terdapat diferensiasi produk. Diferensiasi produk ini mengakibatkan perusahaan bebas menaikkan atau menurunkan harga, dan melakukan persaingan non-harga.
Adapun ciri-ciri pasar persaingan monopolistic diantaranya sebagai berikut :
1.     Terdapat banyak penjual tetapi jumlah penjual tetap lebih sedikit dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna.
2.     Terdapat  diferensiasi product dalam hal kualitas, model, bentuk, warna, pengemasan layanan purnajual (after sale service), dan begitu juga dalam cara pembayarannya. Dalam hal ini produk-produk yang dijual memiliki perbedaan dengan produk lain meskipun fungsi produk tersebut tetap sama, sehingga diantara produk-produk tersebut sebernanya  dapat menjadi substitusi. Dengan hal ini produsen berlomba-lomba untuk menciptakan produk sesuai selera dan kebutuhan pasar akibatnya kreatifitas produsen akan meningkat. Dalam Pasar Persaingan Monopolistik produsen menjadi price maker(penentu harga).
3.     Mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi harga. Namun demikian, kekuasaan mempengaruhi harga relative lebih kecil, sehingga perbedaan ini  menyebabkan pembeli semakin bersifat memilih.

2
4.     Terdapat kebebasan untuk keluar masuk pasar. Hal ini terkait dengan laba ekonomis sehingga menarik produsen lain untuk memasuki pasar disaat produsen sedikit. Namun demikian terdapat hambatan yang dihadapi produsen dalam memasuki pasar ini.                
5.     Promosi iklan sangat aktif karena persaingan tidak lagi dari sisi harga ( non-price competition), tetapi lebih mengarah pada mutu dan desain produk.

2.2 Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Monopolistik
Kebaikan
Kelemahan
1.     Konsumen dapat menikmati berbagai mutu, desain, model dan corak dari berbagai barang yang dihasilkan produsen.
2.     Konsumen memiliki banyak pilihan sesuai daya beli.
3.     Kreasi dan inovasi terus dikembangkan.
4.     Kebebasan keluar masuk pasar akan mendorong produsen untuk berkompetisi secara sehat.
5.     Penjual tidak sebanyak pasar persaingan sempurna.
6.     Diferensiasi produk mendorong konsumen lebih selektif dalam menentukan produk.
7.     Menuntut kreatifitas produsen.
8.     Pembeli tidak mudah berpindah dari produk yang dipakai selama ini.

1.     Bagi perusahaan yang kecil tingkat efesiensinya rendah.
2.     Kurang efesiensinya perusahaan kecil menyebabkan harga barang yang dibayar konsumen masih tinggi.
3.     Biaya mahal untuk ke pasar monopolistic.
4.     Pasar ini memiliki  tingkat persaingan yang sangat tinggi baik dari segi harga, kualitas produk maupun pelayanan.
5.     Terdapat kebebasan keluar masuk, tetapi untuk memasuki pasar tetap dibutuhkan modal yang besar.
6.     Mendorong produsen untuk mengadakan inovasi produk sehingga meningkatkan biaya perusahaan yang pada akhirnya berimbas kepada harga produk yang dibayar konsumen.

2.3 Keseimbangan dalam Pasar Persaingan Monopolistik                   
Perusahaan mencapai keseimbangan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba supernormal, sedangkan dalam jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal.

2.3.1 Keseimbangan Jangka Pendek
                Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaaingan monopolistic mirip dengan perusahaan monopoli, bedanya didalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam persaingan monopolistic, permintaan yang dihadapi

3
perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar. Hal ini disebabkan oleh produk yang berbeda dengan pesaing dan adanya kekuatan untuk menentukan harga jual.

                Dalam jangka pendek perusahaan mampu memperoleh laba ekonomis karena pesaing tidak banyak dan harga yanga ditetapkan tidak lebih besar dari harga marginal. Dengan demikian , perusahaan dalam jangka pendek akan mengikut aturan yang di pasar monopoli, yaitu dalam hal memaksimalkan laba perusahaan harus memilih kuantitas saat pendapatan marginal sama dengan biaya marginal.

2.3.2 Keseimbangan Jangka Panjang

Dalam jangka panjang, akan muncul perusahaan-perusahaan baru yang tertarik untuk masuk karena melihat adanya laba ekonomi yang cukup tinggi dalam pasar. Dengan adanya permainan baru ini, laba eonomis yang diperoleh menjadi lebih kecil. Ddengan kata  lain, masuknya permainan baru ke pasar akan mendorong kurva permintaan ke kiri yang menandakan berkurang permintaan atas produk perusahaan, dengan berkurangnya permintaan, laba pun akan berkurang. Dengan demikian, pasar tidak lagi menarik sehingga banyak yang keluar dari pasar. Hal ini mengakibatkan penawaran dan konsumen tidak memiliki banyak pilihan. Hal ini berakibat positif bagi perusahaan yang bertahan di pasar karena kembali bisa memperolek peningkatan keuntungan.

harga persaingan sempurna



Harga persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan dibawah ini :
-          Perusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi dipasar. Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.
-          Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal maupun dalam bentuk lain secara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.
-          Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang yang dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition atau persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
-          Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut,. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri tersebut.
-           Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.
Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang lainnya antara lain :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:
a. Efisiensi produktif : Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.
b. Efisiensi Alokatif
Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah dicapai tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Efisiensi dalam persaingan sempurna
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif.
Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam pasar persaingan sempurna.
2. Kebebasan bertindak dan memilih
Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki keburukan-keburukan antara lain :
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna karena perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya.
2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan.
3. Membatasi pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya.
4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi.
5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.