Selasa, 09 April 2013

Harga persaingan monopoli



Harga persaingan monopoli

Definisi dan Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistic
                Saat ini iklan –iklan di  televisi, radio, majalah, dan papan reklame semakin semarak. Masing-masing mengangkat keunggulan dari produk barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan-iklan tersebut dapat mempengaruhi bahkan mengubah selera dan penilaian konsumen. Misalkan saja seperti contoh yang di alami oleh konsumen ini, ibu Rani menganggap detergen “Daia” merupakan detergen yang paling ampuh membersihkan noda dan kotoran pada pakaian diantara detergen lainnya. Begitu pula dengan ibu Tina menganggap pasta gigi “Pepsodent” merupakan pasta gigi yang memberikan perlindungan bagi gigi, memutihkan gigi, dan menyegarkan mulut dibanding dengan pasta gigi lain. Hal tersebut merupakan contah dari bentuk pasar persaingan monopolistic. Dengan keunggulan yang dimiliki, setiap produsen dapat menentukan harga dan jumlah barang yang berbeda dengan produsen lain untuk mencapai keuntungan maksimum.
Dari penjelasan  diatas maka dapat disimpulkan bahwa pasar persaingan monopolistic adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menjual produk yang hampir sama tetapi dengan berbagi macam variasi atau berbeda corak (differentiated product). Pasar persaingan monopolistic merupakan pasar yang memiliki ciri-ciri persaingan sempurna dan monopoli. Pasar persaingan monopolistic memang hampir sama dengan pasar persaingan msempurna. Namun, dalam pasar persaingan sempurna hanya terdapat produk yang homogen, sedangkan pada pasar persaingan monopolistik terdapat diferensiasi produk. Diferensiasi produk ini mengakibatkan perusahaan bebas menaikkan atau menurunkan harga, dan melakukan persaingan non-harga.
Adapun ciri-ciri pasar persaingan monopolistic diantaranya sebagai berikut :
1.     Terdapat banyak penjual tetapi jumlah penjual tetap lebih sedikit dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna.
2.     Terdapat  diferensiasi product dalam hal kualitas, model, bentuk, warna, pengemasan layanan purnajual (after sale service), dan begitu juga dalam cara pembayarannya. Dalam hal ini produk-produk yang dijual memiliki perbedaan dengan produk lain meskipun fungsi produk tersebut tetap sama, sehingga diantara produk-produk tersebut sebernanya  dapat menjadi substitusi. Dengan hal ini produsen berlomba-lomba untuk menciptakan produk sesuai selera dan kebutuhan pasar akibatnya kreatifitas produsen akan meningkat. Dalam Pasar Persaingan Monopolistik produsen menjadi price maker(penentu harga).
3.     Mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi harga. Namun demikian, kekuasaan mempengaruhi harga relative lebih kecil, sehingga perbedaan ini  menyebabkan pembeli semakin bersifat memilih.

2
4.     Terdapat kebebasan untuk keluar masuk pasar. Hal ini terkait dengan laba ekonomis sehingga menarik produsen lain untuk memasuki pasar disaat produsen sedikit. Namun demikian terdapat hambatan yang dihadapi produsen dalam memasuki pasar ini.                
5.     Promosi iklan sangat aktif karena persaingan tidak lagi dari sisi harga ( non-price competition), tetapi lebih mengarah pada mutu dan desain produk.

2.2 Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Monopolistik
Kebaikan
Kelemahan
1.     Konsumen dapat menikmati berbagai mutu, desain, model dan corak dari berbagai barang yang dihasilkan produsen.
2.     Konsumen memiliki banyak pilihan sesuai daya beli.
3.     Kreasi dan inovasi terus dikembangkan.
4.     Kebebasan keluar masuk pasar akan mendorong produsen untuk berkompetisi secara sehat.
5.     Penjual tidak sebanyak pasar persaingan sempurna.
6.     Diferensiasi produk mendorong konsumen lebih selektif dalam menentukan produk.
7.     Menuntut kreatifitas produsen.
8.     Pembeli tidak mudah berpindah dari produk yang dipakai selama ini.

1.     Bagi perusahaan yang kecil tingkat efesiensinya rendah.
2.     Kurang efesiensinya perusahaan kecil menyebabkan harga barang yang dibayar konsumen masih tinggi.
3.     Biaya mahal untuk ke pasar monopolistic.
4.     Pasar ini memiliki  tingkat persaingan yang sangat tinggi baik dari segi harga, kualitas produk maupun pelayanan.
5.     Terdapat kebebasan keluar masuk, tetapi untuk memasuki pasar tetap dibutuhkan modal yang besar.
6.     Mendorong produsen untuk mengadakan inovasi produk sehingga meningkatkan biaya perusahaan yang pada akhirnya berimbas kepada harga produk yang dibayar konsumen.

2.3 Keseimbangan dalam Pasar Persaingan Monopolistik                   
Perusahaan mencapai keseimbangan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba supernormal, sedangkan dalam jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal.

2.3.1 Keseimbangan Jangka Pendek
                Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaaingan monopolistic mirip dengan perusahaan monopoli, bedanya didalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam persaingan monopolistic, permintaan yang dihadapi

3
perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar. Hal ini disebabkan oleh produk yang berbeda dengan pesaing dan adanya kekuatan untuk menentukan harga jual.

                Dalam jangka pendek perusahaan mampu memperoleh laba ekonomis karena pesaing tidak banyak dan harga yanga ditetapkan tidak lebih besar dari harga marginal. Dengan demikian , perusahaan dalam jangka pendek akan mengikut aturan yang di pasar monopoli, yaitu dalam hal memaksimalkan laba perusahaan harus memilih kuantitas saat pendapatan marginal sama dengan biaya marginal.

2.3.2 Keseimbangan Jangka Panjang

Dalam jangka panjang, akan muncul perusahaan-perusahaan baru yang tertarik untuk masuk karena melihat adanya laba ekonomi yang cukup tinggi dalam pasar. Dengan adanya permainan baru ini, laba eonomis yang diperoleh menjadi lebih kecil. Ddengan kata  lain, masuknya permainan baru ke pasar akan mendorong kurva permintaan ke kiri yang menandakan berkurang permintaan atas produk perusahaan, dengan berkurangnya permintaan, laba pun akan berkurang. Dengan demikian, pasar tidak lagi menarik sehingga banyak yang keluar dari pasar. Hal ini mengakibatkan penawaran dan konsumen tidak memiliki banyak pilihan. Hal ini berakibat positif bagi perusahaan yang bertahan di pasar karena kembali bisa memperolek peningkatan keuntungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar