Banyak contoh
Penerapan Telematika di Indonesia yang banyak terjadi di segala aspek,
berdasarkan perkembangan telematika, telematika di Indonesia memiliki tiga
peran pokok, antara lain:
1. Mengoptimalkan proses pembangunan.
Telematika memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada
masyarakat berupa sarana telekomunikasi yang memuahkan masyarakat saling
berinteraksi tanpa terhalang jarak. Dengan telematika, proses komunikasi
menjadi mudah sehingga mudah pula untuk menyebarkan informasi dari satu daerah
ke daerah lain.
2. Meningkatkan
Pendapatan. Produk dan jasa teknologi telematika merupakan komoditas yang
memberikan peningkatan pendapatan bagi perseorangan, dunia usaha bahkan negara
dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri telematika.
3. Pemersatu bangsa.
Teknologi telematika mampu menyatukan bangsa melalui pengembangan sistem
informasi yang menghubungkan semua institusi dan area dengan cepat tanpa
terhalang jarak daerah masing-masing.
Menurut Miarso (2004)
terdapat sejumlah pilihan alternatif pemanfaatan di bidang pendidikan, yaitu
:
1. Perpustakaan
Elektronik
Perpustakaan yang
biasanya arsip-arsip buku dengan di Bantu dengan teknologi informasi dan
internet dapat dengan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi
agresif dalam berinteraksi dengan penggunanya. Homepage dari The Library of
Congress merupakan salah satu perpustakaan yang terbesar di dunia. Saat ini
sebagian informasi yang ada di perpustakaan itu dapat di akses melalui
internet.
2. Surat Elektronik
(email)
Dengan aplikasi
sederhana seperti email maka seorang dosen, pengelola, orang tua dan mahasiswa
dapat dengan mudah berhubungan. Dalam kegiatan di luar kampus mahasiswa yang
menghadapi kesulitan dapat bertanya lewat email.
3. Ensiklopedia
Sebagian perusahan
yang menjajakan ensiklopedia saat ini telah mulai bereksperimen menggunakan CD
ROM untuk menampung ensiklopedia sehingga diharapkan ensiklopedia di masa
mendatang tidak hanya berisi tulisan dan gambar saja, tapi juga video, audio,
tulisan dan gambar, dan bahkan gerakan. Dan data informasi yang terkandung
dalam ensklopedia juga telah mulai tersedia di internet. Sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan maka data dan informasi yang terkandung dalam ensiklopedi
elektronik dapat diperbaharui.
4. Sistem Distribusi
Bahan Secara Elektronis (digital)
Dengan adanya sistem
ini maka keterlambatan serta kekurangan bahan belajar bagi warga belajar yang
tinggal di daerah terpencil dapat teratasi. Bagi para guru SD yang mengikuti
penyetaraan D2, sarana untuk mengakses program ini tdk menjadi masalah karena
mereka dapat menggunakan fasilitas yang dimiliki kantor pos yang menyediakan
jasa internet.
5. Tele-edukasi dan
Latihan Jarak Jauh dalam Cyber System
Pendidikan dan
pelatihan jarak jauh diperlukan untuk memudahkan akses serta pertukaran data,
pengalaman dan sumber daya dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan
professional dari SDM di Indonesia. Pada gilirannya jaringan ini diharapkan
dapat menjangkau serta dapat memobilisasikan potensi masyarakat yang lain,
termasuk dalam usaha, dalam rangka pembangunan serta kelangsungan kehidupan
ekonomi di Indonesia, baik yang bersifat pendidikan formal maupun nonformal
dalam suatu “cyber system”.
6. Pengelolaan Sistem Informasi
Ilmu pengetahuan
tersimpan dalam berbagai bentuk dokumen yang sebagian besar tercetak dalam
bentuk buku, makalah atau laporan informasi semacam ini kecuali sukar untuk
diakses, juga memerlukan tempat penyimpanan yang luas. Beberapa informasi telah
disimpan dalam bentuk disket atau CD ROM, namun perlu dikembangkan lebih lanjut
sistem agar informasi itu mudah dikomunikasikan. Mirip halnya dengan
perpustakaan elektronik, informasi ini sifatnya lebih dinamik (karena memuat
hal-hal yang mutakhir) dapat dikelola dalam suatu sistem.
7. Video Teleconference
Keberadaan teknologi
ini memungkinkan siswa atau mahasiswa dari seluruh dunia untuk dapat
berkenalan, saling mengenal bangsa di dunia. Teknologi ini dapat digunakan
sebagai sarana diskusi, simulasi dan dapat digunakan untuk bermain peran pada
kegiatan pembelajaran yang berfungsi menumbuhkan kepercayaan diri dan kerjasama
yang bersifat sosial.
Banyak faktor yang
mempengaruhi dilaksanakan atau tidaknya potensi teknologi telematika. Faktor
utama, menurut Miarso (2004) adalah adanya komitmen politik dari para pengambil
kebijakan dan ketersediaan para tenaga terampil.
Sumber :
http://sumeiyi-shintayo.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar